Dua Kenikmatan Yang Sering Tertipu

Dua Kenikmatan Yang Sering Tertipu
Dua Kenikmatan Yang Sering Tertipu

Saudaraku yang dirahmati Allah.
Bagaimanapun keadaan kita hendaklah kita senantiasa ingat bahwa segala kenikmatan di dunia yang selama ini kita nikmati adalah karunia Allah Azza wa Jalla. Ketika kita diuji dengan ketiadaan nikmat atau kesengsaraan maka Allah Azza wa Jalla adalah satu-satunya dzat untuk dimintai pertolongan. Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْئَرُونَ

"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

(QS. An-Nahl: 53)

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. An-Nahl:18)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan kita betapa penting dan wajibnya mensyukuri nikmat itu,

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”.

(HR Bukhari, No. 5933)

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,

“Kenikmatan adalah keadaan yang baik. Ada yang mengatakan, kenikmatan adalah manfaat yang dilakukan dengan bentuk melakukan kebaikan untuk orang lain”.

(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, penjelasan hadits No. 5933)

Dalam kondisi diberikan kesehatan dan waktu luang ternyata masih saja kita senantiasa mengeluh. Bahkan lebih banyak mengeluhnya daripada bersyukurnya. Bukti nyata tidak bersyukur dengan kesehatan dan waktu luang adalah tidak memanfaatkan kedua-duanya untuk istiqamah dan qana'ah melakukan amal kebaikan dengan sebaik-baiknya. Ketidaksempurnaan pada diri kita adalah bentuk ujian dari Allah Azza wa Jalla, apakah kita makin dekat dengan-Nya, apakah kualitas dan kuantitas amal ibadah kita makin meningkat, apakah keimanan dan ketakwaan kita semakin baik.

Mari mumpung kita longgar dan sehat bertahajud. Amin
Wallahu A'lam

Kajian Hari Ini

Sholawat Nabi

Nabi Muhammad SAW: jika seorang mukmin membaca sholawat padaku maka dengan ijin Allah aku balas ia sholawat dariku 10 kali.